Jumat, 08 Juli 2011

Summary; From e-campus to e-learning: An overview of ICT applications in Chinese higher education_

Infrastruktur jaringan kampus dan berbagai macam manajemen sistem informasi:
Sejak tahun 1990, dengan perkembangan informasi dan teknologi komunikasi yang pesat, banyak negara berkembang mengembangkan jaringan pendidikan dan penelitian ilmiah. Terkena trend ini, pemerintah cina juga memulai mendirikan jaringan pendidikann. Pada tahun 1994, enam universitas paling terkenal di cina, termasuk Universitas Tsinghua dan Peking, membangun jaringan pendidikan pertama menggunakan protokol internet “China Education and Research Network” Jaringan pendidikan dan penelitian China. Awalnya jaringan ini menghubungkan lima kota besar – Beijing, Shanghai, Gu..... dan terkoneksi dengan internet.
Pada dekade selanjutnya, CERNET berkembang dengan pesat. Menyebar ke semua provinsi, kota dan daerah swatantra di China kecuali Taiwan. Pada th 2008, jumlah universitas, sekolah dasar dan sekolah menengah dan institusi penelitian ilmiah terhubung dengan CERNET dan jumlahnya sampai 2000, dengan pengguna hampir 30 juta. CERNET sekarang mempunyai 30 saluran komunikasi internasional dan regional, yang menjamin keamanan dan kecepatan pertukaran informasi diantara institusi pendidikan yang dirumah dan di luar negeri.
Berdasarkan CERNET, universitas dan perguruan tinggi berubah menjadi era baru dari e-campus yang memimpin jalan untuk semua universitas cina.
E-Campus disini berarti institusi berdasarkan jaringan kampus dan integrasi sumber digital, membangun dan administrasi e-educational portal, e-learning, pendidikan jarak jauh dan jaringan multimedia, pengelolaan sistem informasi kampus, dll.
                                
Empat karakter dari e-campus
1.      tempat penyimpanan sumber digital
2.      Perpindahan informasi melalui jaringan
3.      Pengelolaan otomatis
4.      Komunikasi sesuai selera
e-campus adalah model yang paling baru dalam pengajaran, penelitian ilmiah dan pengelolaan kampus di perguruan tinggi dan universitas, dan kepanjangan promosi dan reformasi universitas di cina.

Tiga model e-learning dan penerapannya pada institusi pendidikan tinggi: pembagian sumber pendidikan digital.
Pertama, model konvensional atau yang biasa dipakai, terjadi pada lingkungan pembelajaran secara fisik (kelas/lab) dimana guru mengatur dan menerapkan perintah dengan menggunakan teknologi pendidikan untuk memperkuat perintah. Cara dasar pada e-learning konvensional termasuk menggunakan tv, rekaman suara, kelas multimedia, alat peraga untuk pembelajaran, email,dan sistem buletin papan,dll.

           Yang kedua, campuran e-learning khususnya pada pembelajaran nyata dan pembelajaran face to face dengan menggunakan CMS. Pada cara ini, kelas pembelajaran baru biasanya diadakan pada cara tradisional dan diskusi setelah sekolah, mengerjakan tes dan mengumpulkan PR, dan semuanya diterapkan dengan instruksi jaringan panggung.

Akhirnya, pada model e-learning jarak jauh, semua proses pembelajaran diterapkan seluruhnya oleh CMS di internet. Dengan demikian murid2 dapat mengambil materi pelajaran dimana saja, selama mereka mendapatkan akses internet. Sekarang ini , di institusi pendidikan tinggi di cina, pendidikan oline dan meneruskan training kejuruan/kepelatihan adalah dua jurusan yang menerapkan e-learning jarak jauh. 

Dan masalah yg dialami dalam penerapan ICT di pendidikan tinggi di cina dan bagai,ama menanganinya.
Pertama, secara keseluruhan, universitas dan perguruan tinggi di cina telah melengkapi infrasruktur konstruksi untuk ICT dan mulai fokus pada aplikasi dan integrasi pada pengelolaan sistem informasi yang bervariasi. Nyatanya, universitas China harus memperluas, memperoleh infrastruktur yang sama pada negara barat yang berkembang. Namun, kita mempunyai banyak waktu tambahan untuk membereskan penggunaan.

Yang kedua, bersamaan dengan perkembangan e-campus yang mendalam, ICT menjadi alat yang penting untuk dosen/guru di universitas dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Professor dalm jumlah yang meningkat telah memulai menggunakan bermacam-macam teknologi pendidikan modern di kelas mereka, dan e-learning telah diterapkan dalam banyak cara. Menerapkan ICT di pekerjaan administrasi sekolah meningkat lebih cepat dari pada pada pembelajaran, yang mana ini dikarenakan lingkungan akademik tertentu dan budaya pada universitas dan perguruan tinggi. Untuk mendorong profesor untuk menerapkan e-learning lebih aktif, ukuran baru dan mekanisme baru harus dibuat di institusi pendidikan tinggi.
Ketiga, mahasiswa perguruan tinggi cina, pengguna ICT yang antusias, adalah Generasi Net baru. Komputer dan jaringan kampus menjadi penting pada kehidupan belajar, memainkan banyak peranan penting. Faktanya, alasan utama kenapa professor mengadopsi e-learning adalah mahasiswa mereka ingin melakukannya juga, yang diindikasikan oleh penelitian Angelo tahun 2004. Dengan kata lain, mahasiswa perguruan tinggi menjadi kunci kemudi pada pengembangan ICT di perguruan tinggi.
Pada akhirnya, proyek pelatihan kualitas membawa pada peranan yang patut dicontoh pada berbagi sumber pedidikan kualitas tinggi. Walaupun, masih ada beberapa masalah pada kriteria evaluasi, cara mengakses dan membarui, QCP menyediakan cara untuk berbagi sumber pendidikan diantara universitas di rumah dan luar negeri dan juga menjadi bagian yang signifikan dari Gerakan Open educational resource internasional. Sekarang dan seterusnya, kita harus mengembangkan berbgaia variasi dari sumber digital untuk dibagikan, seperti penghargaan akademik, yang mungkin skenario baru dari pembagian sumber pendidikan di pendidikan tinggi cina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar